Rabu, 28 Agustus 2013

Batu Satam, Empedu Pasir dari Belitung nan Unik

Batu Satam, Empedu Pasir dari Belitung nan Unik (CBN.NET)

Posted by batuantik pada 15 November 2008
Batu Satam, Empedu Pasir dari Belitung nan Unik
Hobbies Fri, 30 Dec 2005 09:59:00 WIB Batu hitam dari langit. Itu lah penjelasan singkat tentang batu satam. Memiliki kekuatan magis, batu ini bisa dibentuk menjadi berbagai macam aksesoris nan unik dan indah.

Di sebuah rumah sederhana disalah satu sudut kota Tanjung Pandan, Belitung, Firman Zulkarnaen (50), pengrajin batu Satam, terlihat sedang bekerja seorang diri. Dengan ketekunan dan ketelitiannya, batu yang dikenal dengan nama ilmiah Billitonites itu dibentuknya menjadi berbagai aksesoris seperti cincin, giwang, kalung, batu tasbih hingga mata untuk tongkat komando.

Batu satam yang berasal dari bahasa Cina yang berarti empedu pasir memang berasal dari meteor. Walaupun telah bergesekan dengan atmosfir bumi, batu-batu ini kemudian jatuh ke beberapa belahan bumi, seperti Arab, Australia, daerah sekitar Solo (Jawa Tengah), dan Pulau Belitung.

Berdasarkan penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Batu Bara, Departmen Sumber Daya Mineral, dalam batu Satam ditemukan kandungan unsur kimia seperti SiO2, A12O3, unsur kimia tak terdeteksi seperti MgO dan K2O. Batu berwarna hitam ini memiliki ukiran-ukiran indah akibat proses alam, tergesek oleh air tanah di kedalaman 50 m dan ditemukan secara tidak sengaja dalam kegiatan penambangan timah.

Batu yang dirasakan punya kekuatan “magis” ini memang memancarkan suatu energi. Saat bersama rombongan press tour mengunjungi Belitung, Travel Club menyaksikan sendiri Pak Firman mendemonstrasikan kemampuan batu tersebut. Batu ini dapat memberi info, meramal, mencari sendiri jenis batu dengan bantuan tabel batu 4 khalifah peninggalan orang tua Pak Firman.

Dengan digantungkan pada sebuah palang kayu yang kemudian ditahan menggunakan tangan Pak Firman, maka batu tersebut akan bergerak sendiri sesuai pertanyaan yang diajukan seperti yang mana Bapak A…atau berputar ke arah sebaliknya jika diminta. Bahkan batu Satam itu juga bisa mengetahui dari jenis batu apa cincin yang sedang dipakai oleh seseorang. “Tapi ingat, apa yang Anda sekalian lihat itu, semuanya adalah atas kehendak Yang Maha Kuasa,” pesan Pak Firman.

Selain sebagai pengrajin, Pak Firman sekaligus juga memasarkan hasil kreasinya dibantu istrinya Rodiana (46). Penjualan batu ini dilakukan secara berkeliling, dari even, expo atau pameran, serta sudah menjadi peserta tahunan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Bahkan Pak Firman mengaku bahwa dirinya sudah pernah berpameran di luar negeri seperti Jepang pada tahun 2004.

Namun dia menolak bila dianggap menjual kemampuan magis batu ini. Ia lebih senang bila dianggap sebagai pengrajin dan penjual aksesoris saja. “Saya tidak menjual khasiat batu, nanti orang menjadi musyrik dan membawa syirik,” tegas Pak Firman.

Dari hasil kerajinannya, dia tidak saja mampu meningkatkan taraf hidup keluarganya, tetapi juga mengangkat nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga ke dunia internasional. TC Ferry
Sumber: Majalah Manly
Ditayangkan oleh CBN.NET
http://cyberman.cbn.net.id/cbprtl/cyberman/detail.aspx?x=Hobbies&y=cyberman%7C0%7C0%7C3%7C603

Minggu, 25 Agustus 2013

Batu Satam, Armagedon Baru

Batu Satam, Armagedon Baru, Indosiar.com



Indosiar.com Nah, hasil tabrakan meteor dengan bumi itu, rupanya menjadi serpihan-serpihan yang berkilauan bagaikan batu kaca, yang menyebar ke segala penjuru permukaan bumi seperti di Indonesia di Pulau Belitung, didekat Solo dan negara-negara lain seperti Australia, Cekoslavia, dan Arab. Salah satu batu berkilauan itu dikenal dengan nama Batu Satam, yang hanya dapat ditemui di Pulau Belitung. Batu langka berwarna hitam dengan urat-uratnya yang khas, menjadi daya tarik tersendiri jika kita berkunjung ke pulau penghasil timah itu.

Batu satam ini mungkin hanya satu-satunya yang ada didunia. Di Pulau Belitung sendiri, tidak mudah untuk mendapatkan batu satam, apalagi untuk dijadikan kerajinan. Biasanya para perajin mendapatkan batu satam dari para penambang timah darat, yang menemukan satam ini secara kebetulan dari perut bumi dengan kedalaman 50 meter.
Mereka pun menemukannya secara tak sengaja, terbawa oleh pipa pompa penghisap air yang diarahkan ke sakan yaitu tempat untuk memisahkan pasir dan timah.
Istilah satam diambil dari bahasa warga keturunan Cina yang berada di Pulau Belitung.
SA yang artinya pasir, sedangkan TAM artinya empedu. Jadi satam berarti empedu pasir.
Sementara warga pribumi Belitung sendiri mengartikan satam adalah Batu hitam.

Namun berdasarkan keterangan dari buku De Ontwikkling Van Het Eiland Billiton-Maatschappij karangan Door J.C. Mollema yang diterbitkan S. Gravenhage, Martinus Nijhoff 1992, menuliskan seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Ir. N Wing Easton dari Akademi Amesterdam di Belanda menamakan bebatuan meteor ini dengan istilah Billitonite yang artinya batu dari Pulau Belitung.
Di kalangan masyarakat Belitung sendiri, batu satam ini dipercaya mempunyai kekuatan magis sebagai penangkal penolak racun dan unsur makhluk-gaib. Namun bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Timah ini, selalu menyempatkan diri membeli batu satam ini sebagai cendramata khas Pulau Belitung, yang dijadikan kalung, giwang, bros, cincin, tasbih, tongkat komando dan sebagainya, yang dikenal dengan istilah Kerajinan Satam.

Salah seorang perajinan batu satam itu adalah Firman Zulkarnain, yang biasa dipanggil Firman Satam. Pria kelahiran Pulau Belitung yang tinggal di Desa Pangkalalang Tanjungpandan ini, telah menekuni usaha kerajinan batu satam selama 19 tahun.
Bahkan dengan kerajinan batu satamnya, Firman berhasil membawa nama Pulau Belitung ke ajang pameran-pamera nasional maupun internasional. Berbagai penghargaan juga telah diterimanya. Salah satunya adalah Asean Development Citra Award 2007-2008, yang dianugerahi oleh Asean programme Consultant Indonesia Consortium.

Meski tanpa dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung, Firman tetap mempromosikan souvenir khas dari kelahirannya itu, seperti di Jakarta Fair 2008. Menurut Firman, para pengunjung sangat antusias untuk membeli ataupun sekedar melihat-lihat kerajinan satam yang dijual mulai dari harga 100 ribu sampai satu juta rupiah (harga promo tersebut hanya saat pameran).
Sayangnya, oleh orang-orang tak bertanggung jawab, banyak banyak dijual batu satam yang palsu, demi mendapatkan keuntungan semata. Untuk mengetahui satam yang asli, letakkan telapak tangan Anda diatas satam, jika terasa ada medan energi, itulah Satam yang asli.(Arizal Wahyudi/Ijs)
http://www.indosiar.com/news/sapa/74199/armageddon-di-pulau-belitung

Sabtu, 24 Agustus 2013

Isi Kandungan Batu Meteor Satam

Laboratorium Kimia Mineral dan Lingkungan
Chemical Laboratory for Mineral and Environtment


Sertifikat Analisis
(certficate of Analysis)

Nama Batuan: Tektite (Chapman 1963)


Si O2    = 90,50% (Silicon dioxide)
Al2 O3 = 0,70%   (Aluminiumoxid)
Fe2 O3 = 3,51%   (Iron(III) oxide/Magnetite)
SO3      = 1,10%   (Sulfur Trioxide)
LOI      = 3,19%    (loss on ignition)


Ket: Sample diperiksa dari bahan kering (105-110 Derajat) Feb 2003



*Disalin dari Sertifikat Pengrajin Satam Babel Pak Firman.

Kisah Batu Meteor di Tanah Jawa untuk Bahan Pusaka Para Empu

Kisah Batu Meteor di Tanah Jawa untuk Bahan Pusaka Para Empu, Merdeka.com


 
Keris Dapur Marak, Pamor Bonang Sarenteng yang dibuat 
di era Mataram Sultan Agung. ©2013 Merdeka.com


Jika saat ini Rusia digemparkan batu meteor yang turun dari langit, para empu keris sejak abad 12-13 diyakini telah mengenal tentang meteor. Tidak hanya itu mereka juga diyakini telah menggunakan meteor sebagai bahan pembuat keris, tombak, dan pedang.

Dipilihnya meteor oleh para empu keris, disebabkan di dalam meteor mengandung unsur titanium. Belakangan titanium digunakan sebagai bahan pelapis peluru kendali antar benua, roket angkasa luar dan berbagai perlengkapan kendaraan luar angkasa.

"Titanium adalah jenis unsur logam yang amat keras, tahan karat, tahan panas dan warnanya putih mengkilat keperakan. Diperkirakan sejak abad ke 12-13 empu-empu di Pulau Jawa telah menggunakan titanium sebagai bahan pembuatan pusaka. Mereka mendapatkan unsur titanium itu dari batu bintang atau batu meteor yang jatuh ke bumi," kata Kanjeng Benny Hatmantoro, senior perkerisan dari Forum Bawa Rasa Tosan Aji Soedjatmoko Surakarta pada merdeka.com, Senin (18/2).

Masih menurut Benny, sebagai logam, titanium memang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan besi atau logam lainnya. "Berat jenisnya 4,5, karena titik didihnya yang amat tinggi, pada batu meteor yang jatuh ke bumi kandungan titanium masih cukup banyak dan tahan terhadap oksidasi alam. Menariknya para empu saat itu tidak berpikir jauh soal titanium, namun mereka hanya paham keunggulan bahan tersebut," tambah Benny yang juga menjadi kurator keris dan banyak menjadi pembicara di berbagai sarasehan keris.

Dari catatan Benny keberadaan unsur titanium dalam pamor keris dan tombak serta tosan aji lainya yang dibuat di pulau Jawa baru diketahui pada tahun 1983, setelah tiga orang sarjana fisika nuklir Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Yogyakarta yakni Haryono Arumbinang MSc, Dr Sudyartomo Suntono dan Dr Budi Santoso mengadakan penelitian dengan metode dan peralatan mutakhir.

"Dari penelitian tersebut bahan meteor dalam hal ini titanium yang paling banyak adalah keris-keris di era Mataram Sultan Agung sekitar abad ke-16. Tapi jangan salah di era Majapahit empu-empu di masa itu telah menggunakan bahan meteor sebagai bahan keris. Sebab keris-keris Majapahit dikenal sebagai keris yang sangat ringan dan pamornya akhodiyat/deling (indah dan terkesan timbul)," tambahnya.

Meteor jatuh di tanah Jawa bukan sesuatu yang langka. Salah satu meteor yang paling terkenal pernah jatuh ke Jawa yaitu meteorit Jatipengilon yang jatuh di Alastoewa, Madiun pada 19 Maret 1884.

Kamis, 22 Agustus 2013

Zodiac Birth Stones or Star Signs

Zodiac Birth Stones or Star Signs


The first stone listed is the Zodiac stone. The others are commonly associated birth stones :

Aquarius Birthstones (Jan 21-Feb 18):
 Garnet, Amethyst, Moss Agate, Opal, Sugilite

Pisces Birthstones (Feb 19-Mar 20):
 Amethyst, Aquamarine, Bloodstone, Jade, Rock Crystal, Sapphire

Aries Birthstones (Mar 21-Apr 20):
Bloodstone, Diamond ,Rutiled Quartz

Taurus Birthstones (Apr 21-May 21):
 Sapphire, Amber, Coral, Emerald, Rose Quartz, Turquoise

Gemini Birthstones (May 22-Jun 21):
 Agate, Chrysoprase, Citrine, Moonstone, Pearl, White Sapphire,zircon

Cancer Birthstone (Jun 22-Jul 22):
 Emerald, Moonstone, Pearl, Ruby

Leo Birthstones (Jul 23-Aug 23):
 Onyx, Carnelian, Peridot, Sardonyx, Golden Topaz, Tourmaline

Virgo Birthstones (Aug 24-Sep 22):
 Carnelian, Jade, Jasper, Moss Agate, Blue Sapphire

Libra Birthstones (Sep 23-Oct 23):
 Peridot, Lapis Lazuli, Opal, Peridot,zircon

Scorpio Birthstones (Oct 24-Nov 22):
 Beryl, Apache Tear, Aquamarine, Coral, Obsidian, Topaz

Sagittarius Birthstones (Nov 23-Dec 21):
 Topaz, Amethyst, Ruby, Sapphire, Turquoise

Capricorn Birthstones (Dec 22-Jan 20):
 Ruby, Agate, Garnet, Black Onyx



Rabu, 21 Agustus 2013

Potongan dan Bentuk Batu Permata


Potongan dan Bentuk Batu Permata
*Klik foto untuk memperbesar


Comot Dari Google



Comot Punya Gemstone.web.id



Comot Punya Ashtongems.com




Comot Punya Rocksandco.com




Comot Dari Google




Comot Punya Gemstone.web.id






Ukuran Karat / Carat Sizes:

Comot Dari google


Selasa, 20 Agustus 2013

Batu Bersuara Babi di China




Batu meteor 1, sekarang dipajang di Musium Meteorit Jilin di kota Jilin, 
 adalah batu meteor terbesar yang di temukan baru-baru ini.

Dikabarkan bahwa tidak lama sebelum Qin Shi Huang meninggal, sebuah meteor raksasa jatuh dari langit. Kata-kata ‘Kaisar Qin Meninggal dan Tanahnya Terbagi’ ditemukan tertulis di atas batu meteor tersebut. Karena Kaisar Qin tidak bisa menemukan siapa yang menulisnya, lalu ia membunuh semua penduduk desa yang tinggal dekat dengan tempat jatuhnya batu meteor tersebut.
Sebenarnya, kata-kata itu  adalah ramalan. Setelah kejadian itu, Kaisar Qin benar-benar meninggal, dan enam negara yang telah dikalahkan olehnya, kembali menduduki wilayah mereka masing-masing. Sehingga ramalan yang tertulis di atas batu itu menjadi kenyataan. Seluruh kejadian ini tercatat di dalam buku Biografi Kaisar Qin ‘Jing Shi’ (Book of Odes), bab keenam.

Batu Meteor di Jilin

Pada 8 Maret 1976 jam 15:01, hujan meteor jatuh di Jilin, yang meliputi wilayah sekitar 500 kilometer persegi. Awalnya, bola api besar melintasi langit dan segera pecah menjadi tiga bagian bola api besar dan disertai dengan batu meteorit kecil yang tak terhitung jumlahnya.

Tiga bola api terbang  ke barat dengan sangat cepat. Di daerah ini, jutaan orang bisa mendengar suara gemuruh yang diciptakan oleh gelombang kejut dari bola api terbang dengan kecepatan tinggi. Bahkan pada ratusan kilometer, deru gemuruh juga bisa terdengar jelas. Kekuatan besar dari gelombang kejut, mirip dengan gelombang yang dipancarkan dari sebuah bom atom, mengakibatkan kerusakan parah pada daerah Jilin. Banyak warga melaporkan bahwa jendela–jendela rumah mereka hancur berantakan.

Di China, ada legenda rakyat tentang hujan meteor, suatu peristiwa yang terjadi sekali dalam 100 tahun. Tiga buah batu raksasa yang jatuh menunjukkan bahwa tiga orang penting akan meninggal. Seperti prediksi sebelumnya, tiga orang penting, Zhou Enlai, Zhu De dan Mao Zedong, meninggal pada tahun 1976.

Batu-batu meteor lainnya yang tak terhitung jumlahnya berhubungan dengan bencana alam yang besar. Pada 28 Juli 1976 di Tangshan, China, ada gempa besar. Gempa ini adalah bencana gempa terbesar yang tercatat dalam 400 tahun terakhir. Energi gempa ini setara dengan kekuatan 400 bom atom meledak dengan radius kedalam bawah tanah sejauh 16 km. Semua bangunan di kota Tangshan dengan lebih dari satu juta penduduk,  runtuh hampir seketika. Diperkirakan bahwa jumlah korban meninggal sebanyak 240.000 dan 160.000 lainnya terluka.

Batu Loncatan ke Dunia Surga

Beberapa cerita batu psikis dapat ditemukan dalam legenda China. Dikatakan bahwa Gunung Taihang dan Gunung Wangwu di zaman kuno adalah batu loncatan untuk keabadian melangkah terbang ke Surga. Dalam rangka untuk membiarkan keturunan mereka memprediksi berbagai keberuntungan dan bencana di dunia fana, Dewa meninggalkan batu psikis, yang disebut ‘batu bersuara-babi.’

Batu Babi Bersuara Lagi

‘Batu bersuara-babi’ ditemukan di Desa Huifuyan Gaojiatai, tempat yang indah di Taihang Grand Canyon, kota  Linzhou China. Batu ini juga disebut ‘batu peringatan,’ ‘batu psikis,’ ‘batu ilahi’ dan ‘batu aneh.’ Karena suara yang dipancarkan seperti suara babi, orang menyebutnya ‘batu bersuara-babi.’

Dikabarkan bahwa saat akan ada hal penting terjadi di China, ‘batu babi’ akan mengeluarkan suara keras untuk suatu peristiwa penting yang besar dan suara-suara kecil untuk peristiwa kecil. Ketika batu itu bersuara, ada sedikit getaran dapat dirasakan ketika anda menyentuhnya. Jika orang terlalu dekat dengan batu itu, suara batu langsung berhenti. Setelah terdiam beberapa saat,  akan bersuara lagi. Suara tersebut sangat hidup, seperti suara babi berada dalam batu itu. Sementara itu, suara kadang-kadang keras, namun kadang-kadang lembut, sulit untuk direkam. ‘Batu bersuara-babi’ dijuluki ‘Keajaiban pertama dari Taihang.’

Beberapa laporan mengungkapkan bahwa beberapa ahli di China telah mengetahui bagaimana batu dapat bersuara, tetapi mereka tidak dapat menemukan alasan yang tepat untuk menjelaskan fenomena tersebut. Beberapa sesepuh penduduk lokal  mengatakan bahwa ‘batu bersuara-babi’ seperti seorang peramal. Untuk perubahan-perubahan dunia, telah secara akurat diprediksi oleh penduduk  local dalam beberapa ratus tahun sebelum setiap peristiwa besar terjadi.

Beberapa contoh: meletusnya pemberontakan Li Zicheng melawan pemerintah selama akhir Dinasti Ming, Delapan-kekuatan Sekutu menyerang Angkatan China, Jepang menginvasi China pada Perang Dunia II, Revolusi Kebudayaan oleh Partai Komunis China (PKC), wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan sebagainya. Para penduduk lokal selalu mengetahuinya sebelum sesuatu yang penting itu terjadi melalui ‘batu bersuara-babi.’ Sesepuh warga setempat mengatakan bahwa batu itu selalu punya ‘mulut tertutup rapat.’ Batu akan mengeluarkan suara hanya beberapa kali sebelum setiap peristiwa penting terjadi.

Namun, batu itu terus menerus mengeluarkan suara dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini telah membuat sesepuh warga  lokal berpikir bahwa beberapa peristiwa yang paling signifikan dalam sejarah akan terjadi dalam waktu dekat.




 
‘Batu PKC-Runtuh’ di Wilayah Pingtang, Guizhou



‘Batu PKC-Runtuh’ di Wilayah Pingtang, Guizhou

Di  desa Zhangbu, Wilayah Pingtang, Guizhou, sebuah batu jatuh dari tebing tinggi, yang berusia 270 juta tahun. Batu  itu pecah menjadi dua bagian. Pada Juni 2002, warga setempat menemukan enam karakter Mandarin yang berbunyi ‘Partai Komunis China Runtuh’ di salah satu dari dua bagian batu itu. Berita ini dilaporkan oleh ratusan media China, termasuk Xinhua News Agency dan CCTV (China Central Television). Namun, mereka tidak melaporkan pada kata terakhir, ‘runtuh.’ Beberapa foto terkait dapat ditemukan di internet.

Melalui pengujian secara profesional, enam karakter yang terbentuk dari pecahan batu itu terbentuk secara alami. Dari berbagai persprektif hampir mustahil kata-kata itu terbentuk secara alami.

Jika ‘Batu PKC-Runtuh’ merupakan peringatan yang datang  dari langit, maka diyakini PKC ditakdirkan akan  runtuh. Tanda-tanda aneh dari batu tersebut memberikan peringatan kepada orang-orang untuk segera mengundurkan diri dari PKC. Jika tidak, orang-orang akan terkubur bersama-sama dengan runtuhnya PKC. (SecretChina/sus) 



Sumber:
erabaru.net 

Minggu, 18 Agustus 2013

Patung Buddha Kuno Terbuat Dari Batu Meteor

 Patung Buddha Kuno Terbuat Dari Batu Meteor .BBC Indonesia


Patung Buddha berusia sekitar 1000 tahun yang ditemukan tim ekspedisi Nazi Jerman pada 1938, diyakini terbuat dari pecahan batu meteor, demikian analisa terbaru ilmuwan Universitas Suttgart, Jerman.
Patung seberat 10 kilogram, yang lazim disebut "manusia besi", menggambarkan sosok dewa kaum Buddha Vaisravana dan diyakini berasal dari abad ke-11 setelah masehi.
Analisis geokimia oleh tim peneliti Jerman-Austria, yang dipublikasikan dalam jurnal Meteoritics dan Planetary Science mengungkapkan bahwa patung ini diukir di atas batu ataxite, salah-satu jenis batuan meteor yang langkah.
"Patung ini dipahat dari batu meteor Chinga yang menabrak wilayah perbatasan antara Mongolia dan Siberia sekitar 15.000 tahun yang lalu," kata ketua tim penelitian dari Institut Planetology, Universitas Stuttgart, Dr Elmar Buchner, seperti dilaporkan Science Daily.


Patung Buddha yang berusia sekitar 1000 tahun ini 
diyakini para ahli diukir di atas batu meteor.



Nazi dan swastika

Tim peneliti yang dipimpin Buchner melakukan analisa patung itu pada 2007, setelah pemiliknya mengijinkan mereka untuk mengambil potongan kecil dari patung itu.
Dua tahun kemudian, tim peneliti itu diberi kesempatan untuk mengambil contoh yang lebih besar dari bagian dalam patung tersebut.
Belum diketahui bagaimana patung itu ditemukan, namun diyakini bahwa simbol swastika yang diukir di bagian perut patung itu mendorong tim ekspedisi Nazi Jerman untuk membawanya pada 1938 lalu.
Setelah dibawa ke Jeman, patung yang diyakini merepesentasikan raja kaum Buddha di wilayah utara, atau sekarang dikenal sebagai wilayah Jambhala di Tibet ini, dikoleksi oleh seseorang.


Sumber:

BBC Indonesia

Jumat, 16 Agustus 2013

Berita Batu Meteor

Penampakan beragam batu meteor, dijual hingga Rp 25 miliar, Merdeka.com

Batu-batu yang merupakan pecahan dari berbagai meteor yang jatuh di beberapa tempat itu dinilai mahal dari asal & jenis.

 

 

Marvin Kilgore, seorang pemilik meteorit Fukang, berpose di rumah lelang di Bonham, New York pada 30 April 2008. Pecahan meteor milik Marvin diakui sebagai unggulan meteorit pallasitic di dunia yang ditemukan di Gurun Gobi dan akan dijual sebesar USD 2.700.000 atau sekitar Rp 25 miliar. 

 

 

Sebuah tangan memegang meteorit 18 yang akan dilelang bulan depan. Meteorit yang memiliki ukuran 13 cm itu diperkirakan akan laku dijual antara 10.000 dan 12.000 poundsterling (USD 16-17,000) atau setara Rp 163 juta.

 

 

Meteorit Mars yang ditampilkan sebelum lelang di New York City diperkirakan laku sebesar USD 2 juta atau sekitar Rp 19 miliar.  



Warga memeriksa meteorit yang ada di provinsi Chaco, Argentina. Pecahan meteor yang jatuh sekitar 5.000 tahun yang lalu akan dilelang melalui internet sebesar USD 30.000 atau sekitar Rp 280 juta.


Kamis, 15 Agustus 2013

Batu Meteor, Meteorit, Satam, Moldavit, Meteorit Stone

Batu Meteor

Apa itu Batu Meteor ?
Ada yg tahu, yak batu Meteor adalah batu yg berasal dari Luar Angkasa atau Benda Asing yg bersifat alami yg memasuki wilayah Rotasi Bumi hingga tertarik ke dalam gravitasi Bumi dan akhirnya Jatuh ke Bumi.

Bermacam-macam jenis meteor yg jatuh ke bumi , ada yg berbahan mengandung besi, mangan, dll

Daerah Jatuhnya Meteor
Daerah Tempat jatuhnya meteor di bumi tidak banyak hanya 4 atau 5 saja termasuk di Indonesia yaitu Pulau Belitung & Solo Jawa,
Sedangkan di negara lain yaitu Hanya di Cekoslowakia, Austalia, & Arab.


Bersambung....