Kisah Batu Meteor di Tanah Jawa untuk Bahan Pusaka Para Empu, Merdeka.com
Keris Dapur Marak, Pamor Bonang Sarenteng yang dibuat
di era Mataram Sultan Agung. ©2013 Merdeka.com
Jika saat ini Rusia digemparkan batu meteor yang turun dari langit, para
empu keris sejak abad 12-13 diyakini telah mengenal tentang meteor.
Tidak hanya itu mereka juga diyakini telah menggunakan meteor sebagai
bahan pembuat keris, tombak, dan pedang.
Dipilihnya meteor oleh
para empu keris, disebabkan di dalam meteor mengandung unsur titanium.
Belakangan titanium digunakan sebagai bahan pelapis peluru kendali antar
benua, roket angkasa luar dan berbagai perlengkapan kendaraan luar
angkasa.
"Titanium adalah jenis unsur logam yang amat keras,
tahan karat, tahan panas dan warnanya putih mengkilat keperakan.
Diperkirakan sejak abad ke 12-13 empu-empu di Pulau Jawa telah
menggunakan titanium sebagai bahan pembuatan pusaka. Mereka mendapatkan
unsur titanium itu dari batu bintang atau batu meteor yang jatuh ke
bumi," kata Kanjeng Benny Hatmantoro, senior perkerisan dari Forum Bawa
Rasa Tosan Aji Soedjatmoko Surakarta pada merdeka.com, Senin (18/2).
Masih
menurut Benny, sebagai logam, titanium memang memiliki banyak kelebihan
dibandingkan dengan besi atau logam lainnya. "Berat jenisnya 4,5,
karena titik didihnya yang amat tinggi, pada batu meteor yang jatuh ke
bumi kandungan titanium masih cukup banyak dan tahan terhadap oksidasi
alam. Menariknya para empu saat itu tidak berpikir jauh soal titanium,
namun mereka hanya paham keunggulan bahan tersebut," tambah Benny yang
juga menjadi kurator keris dan banyak menjadi pembicara di berbagai
sarasehan keris.
Dari catatan Benny keberadaan unsur titanium
dalam pamor keris dan tombak serta tosan aji lainya yang dibuat di pulau
Jawa baru diketahui pada tahun 1983, setelah tiga orang sarjana fisika
nuklir Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Yogyakarta yakni Haryono
Arumbinang MSc, Dr Sudyartomo Suntono dan Dr Budi Santoso mengadakan
penelitian dengan metode dan peralatan mutakhir.
"Dari penelitian
tersebut bahan meteor dalam hal ini titanium yang paling banyak adalah
keris-keris di era Mataram Sultan Agung sekitar abad ke-16. Tapi jangan
salah di era Majapahit empu-empu di masa itu telah menggunakan bahan
meteor sebagai bahan keris. Sebab keris-keris Majapahit dikenal sebagai
keris yang sangat ringan dan pamornya akhodiyat/deling (indah dan
terkesan timbul)," tambahnya.
Meteor jatuh di tanah Jawa bukan
sesuatu yang langka. Salah satu meteor yang paling terkenal pernah jatuh
ke Jawa yaitu meteorit Jatipengilon yang jatuh di Alastoewa, Madiun
pada 19 Maret 1884.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar